Bisnis.com, JAKARTA— PT Mass Rapid Transit (MRT) terus mengejar target konstruksi proyek MRT Jakarta senilai US$1,5 miliar dapat mencapai hingga 60% pada tahun ini. Sejauh ini, proses konstruksi baru mencapai 40%, dengan pekerjaan mencakup pemasangan box girder atau gelagar pada struktur layang MRT.
Direktur Utama PT MRT Dono Bustami mengungkapkan dengan target operasi Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) pada 2018 mendatang, separuh dari total pekerjaan proyek ini harus selesai pada tahun ini. Salah satunya adalah pekerjaan terowongan (tunnelling) yang membentang di daerah Sudirman Jakarta Selatan.
“Konstruksi secara keseluruhan baru 40%. Kita sudah mulai pemasangan box girder untuk yang di atas. Pekerjaan tunneling juga rencananya kita tuntaskan tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis..com, Jumat (11/3/2016).
Pemasangan gelagar itu dilakukan sejak pertengahan Februari, tepatnya di Jalan Fatmawati Jakarta Selatan. Setiap bentangan antarkolom jalur layang MRT sepanjang 40 meter akan dipasang 16 buah gelagar, dengan target pemasangan 3-5 unit gelagar per hari.
Adapun pekerjaan konstruksi tersebut dikerjakan oleh kontraktor paket kontrak CP 101 dan paket kontrak CP 102 yaitu Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO).
Di samping pekerjaan pemasangan gelagar, saat ini pihaknya juga tengah menyelesaikan konstruksi pemasangan tiang/kolom jalur layang MRT pada area yang sama. Pekerjaan ini ditargetkan rampung pada pada kuartal empat tahun ini.
Konstruksi proyek MRT koridor Selatan – Utara pada Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) mencakup pembangunan 13 stasiun dan 1 depo. Dari 13 stasiun itu, tujuh stasiun, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja dibangun secara layang, sementara itu enam stasiun dibangun di bawah tanah, yang terletak di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengungkapkan transportasi massal seperti MRT diperlukan untuk mengembangkan ekonomi di kota-kota penyangga. Dia meyakini transportasi massal bisa mengurangi beban perkotaan dan persoalan urbanisasi.
“Kalau kita bayangkan tahun 2035 penduduk Indonesia 320 juta jiwa. 80% akan berada di kota, tantangan terhadap kota luar biasa. Masalahnya adalah transportasi, bagaimana kita mendorong kota-kota yang lain berkembang,” ujarnya.
Dalam pembangunan infrastruktur, ujarnya, regulasi yang kaku dinilai masih menjadi salah satu keluhan para pelaku usaha. Selain itu, kurangnya pengembangan instrumen keuangan untuk mendanai proyek infrastruktur juga menjadi salah satu tantangan. Sumberhttp://www.kaskus.co.id/thread/56e3bd7460e24b267f8b4567/pembangunan-mrt-jakarta-ditarget-capai-60-tahun-ini/?ref=homelanding&med=hot_thread
Tag :
BERITA
0 Komentar untuk "Pembangunan MRT Jakarta Ditarget Capai 60% Tahun Ini"