Livi Zheng Kisah Penolakan-Penolakan Berbuah Kesuksesan

Sista of The Month is back Gan n Sis



Siapa sih sosok perempuan yang bakal KASKUS kenalin sebagai Sista of The Month di edisi Februari ini?
Buat yang pengen lihat sosoknya lebih dekat yuk coba lihat videonya dimari






Keren ya? Sista of The Month kita kali ini adalalah Livi Zheng, sutradara perempuan muda Indonesia yang berkarya di Hollywood Gan. Dan tau nggak sih kalau film yang disutradarai gadis kelahiran Malang ini masuk dalam seleksi nominasi Oscar di tahun 2015 lalu loh.
Langsung aja yuk ngobrol-ngobrol lebih jauh dengan Sista of The Month KASKUS ini.


Quote:Hai Livi, Sebelumnya selamat ya buat debut sutradaranya dan terobosannya sebagai sutradara perempuan Indonesia pertama yang masuk ke industri film Hollywood.
Menjadi sutradara di hollywood, apa ini yang jadi impianmu dari dulu?


Hai KASKUS! Terima kasih buat selamatnya dan wawancaranya
Sejak kecil aku hobi bela diri, maka dari itu aku tertarik dengan action film. Pada waktu SMA aku berlatih wushu di Beijing Shi Cha Hai Sport School. Jet Li juga lulusan dari situ. Di situlah awal mimpiku menjadi sutradara dimulai.




Quote:Kalau dilihat lagi ke latar belakang pendidikan,kamu kan dulu kuliah di bidang ekonomi, kok bisa sih tau-tau nyemplung di dunia perfilman?


He he he... sebetulnya bukan tiba-tiba. Sejak SMA sudah pengen ke film, tapi aku bingung bagaimana cara memulai di film karena keluargaku rata-rata backgroundnya engineering atau bisnis, nah makanya pas S1 aku ambil jurusan Ekonomi. Aku pikir kalau lulusan Ekonomi bidang kerjanya sangat luas. Tapi walaupun waktu itu kuliah jurusan Ekonomi, aku mulai terjun di industri film. Setiap ada waktu dan saat liburan musim panas aku bekerja di set film atau ambil kursus film, dan ternyata aku benar-benar jatuh cinta pada film. Menjelang wisuda, aku harus memilih, apakah mau mencoba di film, atau mau meneruskan karir di bidang Ekonomi. Pada waktu itu aku memutuskan untuk mencoba bidang film full time. Aku bertekad bulat untuk menyutradarai film Brush with Danger dan aku juga mendaftarkan diri ke program S2 di University of Southern California bidang Film Production.




Quote:Pada awalnya kamu memulai karir di perfilman dengan jadi seorang stuntwoman. Sebagai perempuan kok bisa seberani itu?

Sebetulnya dulu aku sekolah stunt school. Di stunt school diajarkan mulai dari bagaimana menyetir mobil sampai latihan adegan seakan-akan membakar orang. Setiap kali aku akting, kalau ada adegan action aku lakuin sendiri aku ga pake pemeran pengganti/stunt double. Aku juga involve di choreography action karena aku suka banget dan kebetulan basic-ku bela diri juga.
Aku nggak takut. Stunt itu seru banget. Untuk menjadi stuntwoman/stuntman itu perlu dua hal, keberanian dan kewaspadaan.






Quote:Kamu lebih senang film genre action atau apa nih?

Menurut aku kalau ada cerita yang bagus genre apapun bisa jadi film bagus. A good story is a good story. I am open to directing any genre tapi karena backgroundku bela diri jadi lebih dipercayakan fim action mungkin ya .





Quote:Tanggapan keluarga gimana tuh ngeliat kamu dari jadi stuntwoman sampe bisa jadi sutradara di Hollywood?

Orang tua saya mendukung. Menurut mereka asalkan kita rajin dan pantang menyerah, kita bisa sukses di bidang apapun. Mereka hanya menekankan kalau aku sudah memilih satu bidang, aku ngga boleh ganti bidang kalau ada kegagalan, karena kita bisa sukses di bidang apapun asalkan kita tekun dan pantang menyerah. Menurut mereka kegagalan is part of the journey to be successful. So, never give up your dream. Keep going and you will find a way!


.

Quote:Siapa sih sutradara, atau aktor favorit yang jadi role model kamu?

Bruce Lee! Kebetulan Bruce Lee juga adalah almamater University of Washington-Seattle, tempat dimana aku mendapatkan gelar S1 di bidang Ekonomi. Aku menjadi artis sekaligus sutradara dalam filmku karena terinspirasi Bruce Lee yang bukan hanya di depan kamera sebagai aktor, tetapi juga di belakang kamera sebagai filmmaker.




Quote:Kenapa kemudian kamu memilih berkarya di Hollywood dibanding Indonesia?

Sebetulnya di awal ini bukan pilihan. Kebetulan karena aku kuliah S1nya di Amerika dan pertama terjun di dunia film juga di Amerika jadi timku di Amerika semua. Nah untuk membuat film kita perlu tim. Contohnya film Brush with Danger melibatkan sekitar 300 cast dan crew. Aku pengen kerja di Indonesia, tapi belum ada tim, baru mulai membuat tim. Hopefully, soon bisa punya tim di Indonesia dan syuting di sana.




Quote: Gimana cara kamu akhirnya bisa mendapatkan kepercayaan donatur, kru dan tim produksi sampe mau terlibat di film produksi seseorang yang notabenenya baru pertama kali jadi sutradara?

Itu sulit…
Skenarioku ditolak 32 kali….
Pada waktu mencari kru, aku ingin bekerja sama dengan kru yang sudah berpengalaman dan yang sudah bikin film-film box office, tetapi mereka sangat "picky". Di Amerika ada perkataan, "You are only as good as your last job". Jadi, misalkan pernah bikin film box office, tapi film terakhirnya gagal, akan sulit bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan kedepannya. Jadi mereka sangat pilih-pilih. Dan kalau membuat film kita nggak bisa buat sendiri. Kita perlu tim.

Di awal ketika saya mau bekerja sama dengan kru-kru yang berpengalaman, saya terus ditolak, tidak ada yang mau bekerja sama dengan saya. Tapi saya terus memoles skenario dan akhirnya Brush with Danger digarap oleh crew-crew senior yang menggarap film-film box office seperti Star Wars, The Hunger Games, Mission Impossible, dll. Mereka peraih nominasi piala Oscar, Emmy Award winner dan pemenang sederet film festival.




Quote:Tantangan dan perjuangan seperti apa sih yang harus kamu lewati sebagai sutradara yang notabenenya merupakan perempuan, muda dan dari ASIA di Hollywood sana?

Tantangannya banyak. Pertama tantangan mental tentunya. Setiap kali ditolak walaupun sudah 32 kali ditolak tetap belum kebal

Ketika kita ditolak we still have to have faith and keep going. It can be really tough sometimes. Ketika ditolak rasanya so broken heart.

Tantangan lainnya di film itu tidak kenal waktu kalau kerja. Di dunia film itu ngga kenal namanya holiday atau weekend. Waktu aku jadi atlit, jam tidur dan makan itu masuk program latihan, kita selalu makan dan tidur cukup. Sejak kerja di film, kalau bisa tidur lama saja itu adalah bonus




Quote:Walaupun kepilih di seleksi nominasi Oscar tahun lalu, tapi media di Amerika sana juga sempat mengkritik filmmu, gimana kamu menyikapinya?

Aku bangga banget filmku diperhitungkan media nasional/internasional seperti Los Angeles Times dan New York Times walapun ada kritikannya. Di Amerika setiap tahunnya ada lebih dari 40.000 film yang diproduksi dan nggak semuanya diulas di media nasional atau internasional seperti Los Angeles Times. Di kritik di Amerika itu normal. Banyak film di Hollywood lainnya yang dibuat dan diperankan oleh aktor yang lebih senior dan lebih terkenal dari aku yang mendapatkan kritik lebih pedas walaupun filmnya sangat sukses seluruh dunia. Contohnya film Man of Steel (Superman), sutradaranya dikritik habis-habisan di New York Times review, ditulis pernyataan ini, "Mengapa tidak ada yang memukul kepala sutradara Zack Snyder", padahal Man of Steel adalah film yang sangat sukses dan digemari di Amerika.




Quote:Kedepannya bakalan milih buat stay di LA atau bakal balik berkarya di Indonesia nih?

Aku sementara ini masih bakal bolak balik Amrik and Indonesia karena aku belum punya tim yang lengkap di Indonesia, jadi ngga memungkinkan untuk aku full time di Indonesia, karena kita ga bisa bikin film tanpa tim, dan timku semua dia Amerika. Sekarang pelan-pelan membangun tim di Indonesia.




Quote:Pencapaian apa lagi nih yang ingin kamu raih ke depannya?

Aku pengen banget syuting film di indonesia. Co-production Indonesia dengan Amerika.




Quote:Ceritain dong sedikit projek yang lagi digarap ke depannya.

Aku lagi ngerjain film layar lebar, action thriller, bintangnya Tony Todd (bintang film Candyman), Madeline Zima (aktris cilik dari seri The Nanny), John Savage (The Godfather Part III) dan Sean Patrick Flannery (Saw 3d dan Boondock Saints)



Quote:Mungkin ada Kaskuser yang juga pengen bisa jadi kayak kamu. Kasih tips dong buat bisa jadi sutradara di Hollywood mesti gimana langkah-langkahnya?

1. Pertama, cari pengalaman sebanyak-banyaknya di set film. Waktu di set film itu sangat berharga karena kita belajar bagaimana mengatasi problem-problem di set. Seberapapun matang persiapan kita sebelum syuting pasti ada hal-hal yang tidak diduga yang terjadi. Contohnya, misalnya kita berencana syuting outdoor, di bayangan kita it wil be a nice day, tapi pada hari syuting tiba-tiba hujan. Nah masalahnya bukan hanya dingin dan kehujanan, banyak keputusan yang harus dibuat misalnya, apakah kita cancel hari itu atau menunggu hujannya berhenti atau syuting hujan-hujanan? Jika kita cancel hari itu berarti kita harus meminta ijin ulang untuk memakai lokasi itu, bagaimana kita menghandle budget kalau kru sudah datang semua, berarti kita musti mengajukan budget tambahan untuk syuting di hari lain. Kalau syuting hujan-hujanan bagaimana kalau aktornya jatuh sakit besoknya?

2. Tips ke dua, sekarang hampir semua handphone punya fitur video, syutinglah sebanyak-banyaknya dan editlah footage yang kamu syuting. Kesempatan untuk syuting dengan kamera mahal tidak gampang datangnya, ketika kita dapat kesempatan itu kita pasti lebih matang kalau kita sering syuting dan mengedit. Kenapa mengedit?Misalkan kita hanya syuting video dan tidak kita edit, kita pasti hanya melihat angle-angle mana saja yang bagus, nah kadang kalau beberapa angle bagus kita gabung, belum tentu bisa cocok menjadi kesatuan. Nah itulah gunanya mengedit video yang kita syuting. Jadi ketika kita mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kamera yang mahal, jangan sampai footage yang kita syuting tidak bisa diedit menjadi satu.

3. Tips terakhirFollow your dream, it’s okay to fail, it’s okay to get rejected, because we only need one “YES” to be successful.





Quote: Oke deh. Dari tadi udah serius banget nih ngobrolnya. Sekarang mending kita main quick question aja yuk Livi. Jawab pertanyaan berikut dengan cepet yaah

1. Jadi sutradara atau atlit wushu?
Spoiler for jawabannya:
Sutradara

2. Bahasa Jawa atau Inggris?
Spoiler for jawabannya:
Bahasa Jawa

3. Cowok Bule atau Cowok Indonesia?
Spoiler for jawabannya:
Cowok Indonesia

4. Sutradara terkenal atau pemain film tapi nggak terkenal?
Spoiler for jawabannya:
Sutradara

5. Dress atau kaos?
Spoiler for jawabannya:
Sendal Jepit




Quote:Wah bisa aja jawabannya
Makasih banyak ya Livi buat obrolan singkatnya.


Sama-sama KASKUS


Itu dia Livi Zheng si Sista of The Month edisi Februari. Nggak perlu takut sama apa yang namanya kegagalan Gan, karena gagal bukan berarti nggak bisa sukses sama sekali kan. Kayak yang dialami sama Sista of The Month kita yang satu ini.  sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/56c19c4e529a455e3f8b456e/?ref=homelanding&med=hot_thread
Tag : GAYA HIDUP
0 Komentar untuk "Livi Zheng Kisah Penolakan-Penolakan Berbuah Kesuksesan"

Back To Top